Diberdayakan oleh Blogger.
"GENS UNA SUMUS" Kita Semua Adalah Saudara.

Minggu, 09 April 2023

Ramadhan Attack, Ajang Pemanasan Atlet Puslatkot Malang Hadapi Pra Porprov Jatim

 

PERCASIKOTAMALANG - Lomba catur Ramadhan Attack memperebutkan piala bergilir Black Queen Chess Club (BQCC) Kota Malang tak disia-siakan atlet catur Puslatkot Malang untuk menambah jam latihan. Sebanyak enam atlet catur putra Percasi Kota Malang ini melakukan pemanasan jelang Pra Porprov 2023 pada laga internal klub BQCC di Legends Café, Merjosari, Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (9/4/2023).

Antara lain Javad Jayadi, Fernanda Agus Saputra Pribadi, Nayaka Budhidharma, Kurniawan Umbu, Paradigma Aidy Nurahman, dan Mousa Hamdallah.

Mereka beradu strategi melawan anggota senior dan yunior BQCC, maupun  peserta undangan turnamen lainnya di event Ramadhan Attack ini. Para atlet ini juga kerap menguji taktik kombinasi permainan catur sebelum dibawa di ajang resmi membawa nama baik Kota Malang.
 

Hasilnya, para atlet Catur Puslatkot Kota Malang ini pun mendominasi kemenangan di event Ramadhan Attack. Dari 10 besar pemenang, 5 di antaranya adalah atlet Catur Puslatkot Kota Malang. Fernanda Agus S P dinobatkan sebagai juara 1 pada Ramadhan Attack Piala Bergilir Black Queen Club Kota Malang. Atlet Puslatkot Percasi Kota Malang ini menyisihkan 50 peserta lainnya dengan meraih poin 5 setengah dari 6 total pertandingan.

Menyusul kemudian juara 2 atas nama Nayaka Budhidharma dengan perolehan 5 poin, juara 3 atas nama Bimo 5 poin, juara 4 Kurniawan Umbu, juara 5 Ribut, juara 6 Javad Yadavari, dan juara 7 Yuda masing-masing dengen perolehan 4 setengah poin.

Sementara Dian Kristiono yang menjadi andalan klub Black Queen Chess Club Kota Malang masuk 10 besar peringkat delapan dengan perolehan 4 poin. Disusul Mousa Hamdallah dan Najam. Detilnya bisa dicek di chess result melalui link berikut https://chess-results.com/tnr752758.aspx?lan=26&art=2&rd=4
 

“Seru bisa bertanding sampai larut malam. Hitung-hitung persiapan sekaligus pemanasan jelang Pra Porprov 2023 sekaligus Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional,” kata Fernanda Agus mahasiswa Brawijaya Malang ini.

Adapun hadiah yang diberikan kepada juara 1 hingga peringkat ke 20 sebagai berikut. Juara 1 Rp 300.00 Juara 2 Rp 200.000 Juara 3 Rp 150.000 dan peringkat ke 20 Rp 30.000.
Selain diberikan uang tunai, 10 besar juga diberi voucher belanja masing-masing Rp 50.000 dari Indomaret.

Ramadhan Attack ini terselenggara berkat dukungan Jatim Times Network (JTN), Indomaret, Hotel Ubud, Anggota DPRD Kota Malang Pujianto, dan Legends Café. 
Lomba catur Ramadhan Attack ini sekaligus menjadi pengukuhan klub catur BQCC setelah mendapatkan SK Penetapan dari Percasi Kota Malang. Berdasarkan registrasi klub catur , BQCC menjadi urutan ke 24 klubr catur resmi di Kota Malang. 

“Ada beberapa klub yang sudah tidak ada aktif. Mudah-mudahan Black Queen Chess Club bisa rutin menggelar turnamen,” kata Tatit Budisucahyo, ketua Percasi Kota Malang.

Hadir dalam pembukaan lomba catur Ramadhan Attack ini, Ketua Koni Kota Malang Djoni Sudjatmoko, Ketua Percasi Kota Malang Tatit Budisucahyo beserta sejumlah pengurus, Anggota DPRD Kota Malang Pujianto, Sekretaris Lurah Merjosari Suparta, Ketua LPMK Kelurahan Merjosari Misranto, beserta tamu undangan lainnya.

Turnamen catur internal ini berlangsung semarak karena sebelum laga dimulai Ketua KONI Kota Malang memberikan tambahan hadiah Rp 1 juta untuk dibagikan kepada juara.

Begitu juga di tengah pertandingan, di saat menunggu penentuan lawan pertandingan juga dibagikan doorprize Voucher renang di Kolam Renang Hotel Ubud, dan Voucher Belanja dari Indomaret.
Selain itu Djoni Sudjatmoko juga bertanding dengan dua atlet cilik catur Kota Malang Lovina Sefty Azizi, dan Calista kemudian memberinya uang saku.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Catur Ramadhan Attack, Yahya menyampaikan terima kasih atas dukungan KONI Kota Malang, Percasi Kota Malang, pihak sponsor, dan para pencinta catur hingga terselenggaranya lomba catur Ramadhan Attack. ”Gercep, turunnya SK Penetapan klub Black Queen Chess Club Kota Malang gak pakai lama, terima kasih pak ketua Percasi Kota Malang,” kata Yahya yang juga menjadi ketua Black Queen Chess Club Kota Malang ini.

Sumber : https://www.malangtimes.com/baca/287358/20230410/023400/ramadhan-attack-ajang-pemanasan-atlet-puslatkot-malang-hadapi-pra-porprov-jatim

READ MORE - Ramadhan Attack, Ajang Pemanasan Atlet Puslatkot Malang Hadapi Pra Porprov Jatim

Minggu, 02 April 2023

Muskot Percasi Kota Malang tahun 2023

Percasi Kota Malang dalam waktu akan melaksanakan Musyawarah Kota dalam rangka suksesi kepengurusan. Pada 2 periode terakhir Percasi Kota Malang dipipmpin oleh Thathit Budisucahyo berhasil menghantarkan prestasi bagi atlit catur Kota Malang baik di tingkat provinsi, nasional maupun Asia Tenggara.

Musyawarah Kota Percasi Kota Malang yang akan dilaksanakan tanggal 18 April 2023 ini rencananya akan dilaksanakan di Ruang Pertemuan KONI Kota Malang yang akan dihadiri oleh klub-klub catur anggota Percasi Kota Malang baik yang masih aktif sebagai peserta maupun klub yang sudah tidak aktif sebagai peninjau, di samping itu panitia OC juga mengundang Pengprov Percasi Jatim sebagai peninjau dan narasumber.

Selamat bermusyawarah untuk Percasi Kota Malang. Semoga Sukses.  

READ MORE - Muskot Percasi Kota Malang tahun 2023

Minggu, 04 September 2022

Percasi Kota Malang Jadi Juara Umum Kejurprov Catur ke-54 Jatim


 PERCASIKOTAMALANG - Kontingen Catur Kota Malang menjadi juara umum dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Catur ke-54 Jawa Timur 2022. Tim didikan Percasi Kota Malang itu berhasil mengoleksi 7 medali pada kejuaraan bergengsi yang diselenggarakan di Kota Kediri pada 2 hingga 4 September 2022.

Dari data Percasi Kota Malang yang diperoleh media ini, kontingen catur Kota Malang meraih 3 medali emas dan 4 medali perak. Secara rinci, peraih medali emas diantaranya, Ken Nahel dari kategori Senior Putri, Nayaka dari kategori Junior Putra A dan Titah Gayatri dari kategori Junior Putri D.

Disusul peraih 4 medali perak diantaranya, Fernanda Putra dari kategori Senior Putra, Kurniawan Umbu dari Junior Putra A, Naura Atikah dari kategori Junior Putri B dan Paradigma Aldy dari kategori Junior Putra C.

Ketua Percasi Kota Malang Thatit Boedisucahyo menjelaskan, pada kegiatan tersebut pihaknya menurunkan 76 atlet catur dari Kota Malang. Mereka beradu taktik pada Kejurprov dengan 835 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur.

“Alhamdulillah, tentu kami sangat bersyukur Kota Malang bisa menjadi juara umum setelah 5 tahun terakhir,” ucap Thatit kepada JatimTIMES, Senin (5/9/2022).

Sebelum mengikuti ajang Kejurprov ini, Thatit menjelaskan bahwa telah menyiapkan sejumlah atlet terbaik. Atlet catur tersebut mulai usia 3,5 tahun hingga kelas veteran usia 60 tahun. Atlet yang dibawa pun tak sembarangan, mereka telah melalui hasil seleksi ketat yang dilakukan Percasi Kota Malang. Dan untuk mengasah kemampuan atlet, Thatit juga melibatkan 4 pelatih terbaik.

“Kedepan kami akan bersiap dalam kejuaraan kejuaraan selanjutnya, seperti Kejurnas dan lainnya,” tukas Thatit.

Sumber : https://www.malangtimes.com/baca/272715/20220905/102800/percasi-kota-malang-jadi-juara-umum-kejurprov-catur-ke-54-jatim

READ MORE - Percasi Kota Malang Jadi Juara Umum Kejurprov Catur ke-54 Jatim

Jumat, 29 Januari 2016

MUTASI ATLIT CATUR


Setiap atlit dapat melakukan mutasi antar perkumpulan (Klub), Pengurus Cabang PERCASI maupun antar pengurus provinsi PERCASI di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan SK KONI No. 56/2010, seorang atlit dapat mutasi dengan prosedur sebagai berikut  :
  1. Atlit membuat Surat Permohonan Mutasi (SPM) ke Klub/Pengcab tujuan dengan tembusan ke KONI tujuan,
  2. Klub/Pengcab tujuan mengeluarkan Surat Rekomendasi Prinsip Mutasi (SRPM) yg diketahui KONI tujuan,
  3. Pengprov mengeluarkan Surat Rekomendasi Mutasi (SRM) dengan tembusan KONI, Klub/Kab/Kota asal atlit,
  4. KONI Prov. asal atlit mengeluarkan Surat Keputusan Mutasi (SKM).
Dalam SK KONI tersebut diatur juga mengenai sanksi baik bagi atlit maupun KONI.
Adapun peraturan mutasi atlit catur khususnya antar pengcab PERCASI dalam satu provinsi diatur lebih lanjut dalam PO PERCASI 010/PB-PERCASI/IX/2014 Pasal 9 ayat 2 sebagai berikut :
  1. Atlit yang akan mutasi wajib mengajukan permohonan mutasi dari Pengkot/Pengkab dengan disertai Surat Pernyataan Mutasi diatas kertas yang bermaterai:
  2. Surat permohonan mutasi ditujukan kepada Pengkot/Pengkab Percasi dengan tembusan PengkotPengkab.
  3. Surat permohonan mutasi atlet yang masih Yunior wajib diketahui oleh pihak orang tua.
  4. Pengkot/Pengkab dapat menerima atau menolak permohonan atlit yang bersangkutan.
  5. Atlit dapat membela Pengkot/Pengkab lain, minimal 3 bulan sejak surat permohonan mutasi diserahkan.
  6. Surat menerima atau menolak mutasi atlet dari Pengkot/Pengkab ditujukan kepada atlit yang bersangkutan dengan tembusan Pengkot/Pengkab.
  7. Apabila mutasi diterima maka Pengkot/Pengkab akan mengeluarkan Surat Mutasi
  8. Apabila mutasi ditolak oleh Pengkot/Pengkab : Dengan alasan yang dapat diterima, maka atlet wajib menunggu selama 6 bulan untuk dapat membela Pengkot/Pengkab yang dituju.Dengan alasan yang tidak dapat diterima. maka atlit dapat mutasi setelah 3 bulan sejak surat permohonannya diterima Pengkot/Pengkab asal.
  9. Atlit yang tetap mutasi namun tidak mematuhi kurun waktu sesuai pasal
    5.1 .h. 1 dan pasal 5.1 .h.2, keikutsertaannya di Pengkot/Pengkab yang baru/yang dituju dinyataan tidak sah.
Alasan mutasi yang dapat diterima sebagai berikut :
  1. Pindah alamat
  2. Pindah kerja
  3. Ikut suami/isteri
  4. Pendidikan
Perbedaan prinsip dari kedua peraturan tersebut terdapat pada prosedur/tata cara pelaksanaan mutasi dimana pada SK KONI mewajibkan bagi atlit yang akan mutasi untuk mengajukan permohonan mutasi ke klub/pengcab tujuan terlebih dahulu dan terakhir surat keputusan mutasi dikeluarkan oleh klub/pengcab asal. Sedangkan pada PO PERCASI kebalikannya yaitu atlit mengajukan permohonan berhenti atau pindah dari perkumpulan/klub asal dengan konsekwensi apabila permohonan diterima maka atlit dapat langsung memperkuat klub/pengcab lain, akan tetapi jika permohonannya ditolak maka dapat memperkuat klub/pengcab lain dalam kurun waktu tertentu.
Pertanyaannya adalah “Aturan mana yang dipergunakan ?” Bagi klub/pengcab yang berada dibawah naungan PERCASI, yang menjadi rujukan pertama adalah PO PERCASI, akan tetapi permasalahan muncul ketika berkaitan dengan pelaksanaan Pekan Olah Raga, karena ditegaskan dalam PO PERCASI bahwa mutasi atlit yang diatur dalam AD ART PERCASI tidak berlaku untuk atlit yang bertanding di PON, pada ayat selanjutnya dikatakan bahwa mutasi atlit yang diatur dalam AD ART tidak berlaku bila sudah diatur oleh KONI setempat, artinya kata “diatur oleh KONI setempat” bisa jadi merujuk pada SK KONI No. 56 tahun 2010 tersebut.
Permasalahan lain yang muncul juga adalah tujuan pindah tidak jelas apabila atlit terlebih dahulu harus mengajukan kepada klub/pengcab asal, karena apabila status atlitnya sudah dilepas dan tidak ada klub/pengcab yang menerimanya maka akan merugikan atlit itu sendiri, karena dia tidak akan mempunyai naungan lagi dalam olah raga catur. Merujuk pada proses mutasi dalam instansi pemerintah, dikenal adanya istilah “lolos butuh”, artinya mutasi pegawai bisa diloloskan apabila ada keterangan butuh/diterima oleh instansi tujuan, hal ini dimaksudkan agar status pegawai tersebut terjamin.
Mungkin permasalahan ini tidak terlalu diperhatikan atau sebagian orang menganggap sepele, tetapi permasalahannya lain apabila atlit yang mutasi tersebut mempunyai prestasi tertentu dan merupakan andalan klub/pengcab, sehingga hal yang awalnya dianggap sepele tersebut bisa menjadi sumber konflik.
Semoga ini tidak terjadi .....
READ MORE - MUTASI ATLIT CATUR

Selasa, 29 September 2015

PROBLEMATIKA PEMBINAAN CATUR DI KOTA MALANG


Upaya mencari sebuah solusi
Oleh : SAIFUL HIKMAH, WNM


Nayaka Budidharma
Atika Ningtias
Perjuangan pengurus PERCASI Kota Malang periode 2014 – 2018 untuk menorehkan prestasi pada Kejorprov catur di Lamongan tahun 2015 masih mendapatkan kendala. Kota Malang hanya menduduki peringkat IV setelah Surabaya, Sidoarjo dan Pacitan dengan perolehan 1 medali Emas yang diraih oleh Nayaka Budidharma pada kelompok Yunior F Putra,
2 medali Perak yang diraih oleh Atika Ningtias pada kelompok Yunior A Putri 
Ade Kharismatul
dan Ade Kharismatul pada kelompok Yunior D Putri serta 2 medali Perunggu yang diraih oleh Kurnia Robi Firdaus pada kelompok Yunior B Putra dan Titah Gayatri pada kelompo G Putri.
Hal ini harus menjadi catatan penting sekaligus pelajaran bagi PERCASI Kota  Malang, akan tetapi dinamika perkembangan catur di daerah lain juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Berangkat dari permasalahan tersebut, PERCASI Kota Malang harus mencari formulasi pembinaan yang tepat agar pembinaan tetap berjalan dan prestasi dapat diraih tanpa harus menafikan perkembangan atlit daerah lain.
Kurnia Robi Firdaus
Malang sebagai acuan pembinaan atlit catur Kota Malang. Potensi dan prestasi catur Kota Malang sebenarnya tidak kalah dengan daerah lain di tingkat provinsi
Titah Gayatri
Mempersiapkan atlit sejak dini merupakan kunci kesuksesan suatu pembinaan, tetapi untuk mencapai target tersebut diperlukan kerjasama berbagai pihak yang terkait. Komunikasi antara pengurus, wali atlit, paguyuban wali atlit, pelatih, atlit serta pemerhati catur harus terus menerus dilakukan agar pembinaan atlit dapat dilakukan secara terkordinasi untuk meningkatkan pengetahuan (baik teori maupun praktik), pengalaman dan juga prestasi.
Pembinaan atlit catur Kota Malang selama ini memang telah dilakukakan oleh beberapa klub, pelatih-pelatih yang memberikan privat, maupun ekstra kurikuler di sekolah-sekolah yang punya perhatian khusus terhadap olahraga catur. Akan tetapi masih diperlukan terobosan lain untuk meningkatkan kualitas (metode dan materi) dan kuantitas (wadah berupa klub/sekolah) latihan serta kesempatan bertanding sebagai ajang uji coba kemampuan untuk mengevaluasi hasil latihan.
Dari segi atlit, Kota Malang memiliki banyak bibit dan potensi baik yang sudah tergali maupun belum, hal ini terlihat dari antusiasnya sekolah untuk mengirimkan atlit pada setiap kegiatan seleksi maupun turnamen. Potensi ini kalau kita gali dan kita pupuk terus menerus tidak mustahil suatu saat akan muncul lebih banyak lagi atlit catur berprestasi dari Kota Malang. Sosialisasi dan kerjasama dengan sekolah-sekolah harus terus dilakukan untuk memberikan peluang bagi siswa-siswinya yang mempuanyai prestasi catur untuk mengukir prestasi yang lebih tinggi. Pemahaman beberapa pihak termasuk wali atlit dan lembaga pendidikan selama ini yang menganggap bahwa catur adalah sekedar olahraga hobi harus sedikit demi sedikit kita rubah, kita coba beri pemahaman yang sebenarnya bahwa catur merupakan olahraga prestasi dan tidak beda dengan olahraga prestasi lainnya yang apabila digeluti dengan sungguh-sungguh akan membawa manfaat positif bagi atlit itu sendiri.
Permasalah lain dari atlit catur utamanya kelompok yunior adalah kurangnya keinginan yang kuat serta motivasi berprestasi sehingga tidak maksimalnya waktu mereka untuk berlatih. Hal ini dapat dimaklumi disebabkan banyaknya aktifitas dan kesibukan lain mereka disamping berlatih catur. Banyaknya pilihan aktifitas dan kegiatan lain dan tugas sekolah yang menumpuk yang menghabiskan waktu serta momok Ujian Nasional menjadi pertimbangan tersendiri bagi atlit yunior. Kalaupun mereka melilih catur sebagai sarana untuk mengukir prestasi, maka mereka tetap akan dihadapkan pada pilihan antara prestasi akademik atau olahraga.
Salah satu keuntungan Kota Malang karena beberapa Sekolah dan Perguruan Tinggi favorit ada di Kota Malang, hal ini menyebabkan banyaknya atlit catur yang statusnya pelajar atau mahasiswa yang berdomisili di Kota Malang yang menyebabkan semakin berkembangnya dinamika catur, bahkan ada yang menetap di Kota Malang dan akhirnya menjadi atlit Kota Malang.
Salah satu hal yang perlu ditingkatkan frekwensinya adalah kesempatan  atau ajang untuk menguji kemampuan atlit catur Kota Malang, Kejuaraan ataupun turnamen harus diselenggarakan sebanyak mungkin. Beberapa turnamen yang pernah diselenggarakan selama ini baik di Kota Malang maupun di luar Kota Malang masih dirasa kurang. Kesempatan bertanding harus diberikan sebanyak mungkin dalam rangka mengasah kemampuan serta melatih mental tanding. Kurangnya donator atau sponsor menjadi kendala tersendiri bagi terselenggaranya kegiatan turnamen. Beberapa Perguruan Tinggi di Kota Malang mencoba menyelenggarakan turnamen catur diantaranya Brawijaya, UIN, Unmuh, Unmer dan Univ. Kanjuruhan tetapi masih belum memberikan dampak yang berarti bagi pembinaan catur di Kota Malang.
Tanpa mengabaikan proses pembinaan catur di Kota Malang yang selama ini sudah berjalan baik, Sekolah catur merupakan wadah yang ideal untuk mewujudkan kondisi ideal agar pembinaan dan pelatihan catur dapat dilakukan secara maksimal. Hanya saja untuk mewujudkan sekolah catur harus didukung oleh berbagai pihak termasuk ketersediaan sarana prasarana serta dana yang memadai. Langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut diupayakan suatu pilot proyek sebagai ajang uji coba, bisa dengan cara menetapkan salah salah klub yang lebih banyak memiliki atlit yunior atau yang pembinaan atlit yuniornya sudah jalan. Akan tetapi masih tetap dibutuhkan kesediaan dari berbagai pihak untuk membantu mewujudkan pola pembinaan dan pelatihan yang ideal yang harus dibicarakan bersama dan keikhlasan dari pelaksana pilot proyek tersebut untuk menata kembali proses pembinaan dan pelatihannya.
Kendala dana merupakan kendala klasik dan dirasakan oleh semua pihak, akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mencapai prestasi juga membutuhkan biaya. Ketersediaan donator serta dana yang terbatas menjadi salah satu kendala untuk perkembangan pembinaan atlit catur, karena bagaimanapun sarana dan prasarana tetap dibutuhkan dan jasa serta jerih payah atlit, pelatih dan penyelenggara tetap harus dihargai. Semakin profesioanal pengelolaan suatu organisasi niscaya akan membutuhkan cost yang lebih banyak, bukan hanya sekedar sebagai pengganti jerih payah akan tetapi sebagai penghargaan terhadap kinerja yang telah dicapai.
PERCASI Kota Malang selama ini hanya mengandalkan anggaran rutin dari induk cabang olahraga yaitu KONI Kota Malang, untuk mencari anggaran tambahan lain tidaklah semudah membalik telapak tangan, bukan karena pengurus tidak mempunyai upaya untuk iitu, akan tetapi karena peluang untuk mendapatkan sponsor apalagi untuk olahraga yang tidak terlalu popular seperti catur tidaklah mudah.
Meskipun demikian, pembinaan atlit catur Kota Malang harus tetap berjalan. Kegagalan merupakan cambuk untuk maju dan semakin meningkatkan prestasi, formulasi pembinaan atlit yang ideal harus tetap dicari tanpa mengabaikan pembinaan yang telah dilakukan oleh klub dan pelatih selama ini, sekolah catur yang memiliki metode serta kurikulum yang tertata murupakan harapan.
Salam Satu Jiwa
Bravo Catur Kota Malang
GENS UNA SUMUS.

READ MORE - PROBLEMATIKA PEMBINAAN CATUR DI KOTA MALANG

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP