Diberdayakan oleh Blogger.
"GENS UNA SUMUS" Kita Semua Adalah Saudara.

Selasa, 14 Oktober 2014

Pertahanan

I. Pertahanan Alekhine
1. e4 Nf6. keterangan : Hitam berupaya agar Putih memajukan bidak-bidak tengahnya jauh kedepan, lalu membendungnya untuk kemudian memusnahkannya.
II. Pertahanan benoni.
1. d4 Nf6. 2. c4 c5. keterangan : Hitam membentuk system penguasaan sayap-menteri dengan mayoritas bidak dan tekanan sepanjang lajur setengah terbuka dan penguasaan diagonal gajah Raja fiansetonya
III. Pertahanan India Bogo.
1. d4 Nf6 2. c4 e6 3. Nf3 Bb4. keterangan : Pertahanan solid dengan Hitam ingin cepat menukar Gajah Rajanya
IV. Pertahanan Caro-Kann.
1. e4 c5. keterangan : Pertahannan sehat bagi Hitam yang menunda pertarungan sampai posisinya solid
V. Pertahanan Skandinavia.
1. e4 d5. keterangan : Pertahanan ini cocok bagi merekan yang menginginkan pertahanan lengkap tanpa banyak belajar variasi 2. exd5 Mxd5 menyebabkan susunan bidak mirip Caro-Kann
VI. Pertahanan Belanda.
1. d4 f5. keterangan : Hitam mencegah Putih maine4 dan menata posisi bidak-bidak dipusat
VII. Pertahanan Perancis.
1. e4 e6. keterangan : Pertahan kuat dan solid yang punya reputasi.
VIII. Pertahanan Grunfeld.
1. d4 Nf6 2. c4 g6 3. Nc3 d5. keterangan : Dilandasi teori hypermodern, bidak pusat yang luas dapat jadi sasaran atau sebagai keunggulan
IX. Pertahanan India Raja.
1.d4 Nf6 2. c4 g6 3. Nc3 Bg7. keterangan : Hitam membiarkan Putih membentuk kubu bidak di medan tengah untuk kemudian digempur.
X. Pertahanan Modern.
1.e4 g6 2. d4 Bg7. keterangan : Strategi Hitam ialah menggempur serta mengobrak-abrik medan-tengah Putih
XI. Pertahanan Hindia Nimzo.
1. d4 Nf6 2. c4 e6 3. Nc3 Bb4. keterangan : Hitam membiarkan Putih mendapat pasangan Gajah dan sebagai imbalannya perwira hitam lebih cepat berkembang dan dalam berbagai variasinya, menekan bidak-tumpuk Putih di lajur c sebagai sasaran
XII. Pertahanan Nimzovich.
1. e4 Nc6. keterangan : Satu lagi gaya hypermodern. Hitam membiarkan bidak Putih maju di pusat. Medan-tengah seringkali jadi tertutup
XIII. Pertahanan Hindia Tua.
1. d4 Nf6 2. c4 d6. keterangan : Pertahanan yang pasif dengan susunan bidak mirip Hindia Raja tapi tanpa fianseto Gajah Raja
XIV. Pertahanan Petroff.
1. e4 e5 2. Nf3 Nf6. keterangan : Meskipun mendapat reputasi solit, pertahanan ini memiliki harapan untuk menyerang balik
XV. Pertahanan Philidor.
1. e4 e5 2. Nf3 d6. keterangan : Meski cukup solid namun Hitam punya kendala dalam mobilitas buahnya
XVI. Pertahanan Pirc.
1. e4 d6 2. d4 Nf6 3. Nc3 g6. keterangan : Hitam bertujuan mengganggu medan-tengah Putih dan kemudian memanfaatkan Gajah fiansetonya
XVII. Pertahanan Ponziani.
1. e4 e5 2. Nf3 Nc6 2. c3. keterangan : Putih membangun medan-tengah yang kuat.
XVIII. Pertahanan Hidia Menteri.
1. d4 Nf6 2. c4 e6 3. Nf3 b6. keterangan : Dewasa ini dianggap pertahanan paling sehat oleh para Master
XIX. Pertahanan Sililia.
1. e4 c5. keterangan : Pertahanan terpopuler terhadap e4. Melalui lajur-c setengah terbuka, Hitam melancarkan serangan balik. Dalam permainan tengah banyak terdapat pukulan taktis berbahaya.
XX. Pertahanan Dua Kuda.
1. e4 e5 2. Nf3 Nc6 3. Bc4 Nf6. keterangan : kedua pihak siap bermain api, siapa lengah akan fatal
READ MORE - Pertahanan

Pembukaan

I. Pembukaan Bird
f4. keterangan : Ide strateginya, terutama menguasaie5, mirip dengan Pertahanan Belanda
II. Pembukaan Gajah Raja
1. e4 e5 2. Bc4. keterangan : Upaya Putih memainkan Gajah agar cepat menekan sayap Raja hitam.
III. Pembukaan Inggris
1. c4. keterangan : Pembukaan populer yang sering bertranposisi, memiliki pertempuran posisi yang kompleks
IV. Pembukaan Empat Kuda
1. e4 e5 2. Nf3 Nc6 3. Nf6 Nc3. keterangan : Permainan solid jika kedua pihak tidak berupaya dinamis
V. Pembukaan Italia/Giuco Piano.
1. e4 e5 2. Nf3 Nc6 3. Bc4 Bc5. keterangan : Putih menunda tusukan d4 sebelum didukung oleh c3 agar diperoleh dua bidak di medan-tengah
VI. Pembukaan Reti.
1. Nf3. keterangan : Sistem hypermodern yang mengawasi medan-tengah dari jarak jauh. Cirinya ialah manuver yang lamban dan berpeluang main sebagai Hitam dengan menang satu tempo
VII. Pembukaan Spanyol/Ruy Lopez.
1. e4 e5 2. Nf3 Nc6 3. Bb5. keterangan : Pembukaan sangat populer. Putih langsung menekan medan-tengah Hitam. Pertempuran bisa menjurus sangat tajam atau bergaya posisionil
VIII. Pembukaan Skot.
1. e4 e5 2. Nf3 Nc6 d4. keterangan : Pembukaan ini bersifat memaksa dan balasan Hitam agak terbatas. Putih dapat mengendalikan permainan
IX. Pembukaan Tiga Kuda.
1. e4 e5 2. Nf3 Nc6 3. Nc3. keterangan : Langkah Putih hanya pengembangan buah, tidaklah memberi masalah apa-apa bagi Hitam
X. Pembukaan Wina.
1. e4 e5 2. Nc3. keterangan : Putih berkembang dengan tenang, namun tetap menyiapkan f4 yang tajam.
XI. Pembukaan Benko.
1. g3. keterangan : Gaya hypermodern Putih dengan tema pertahanan fianseto terbalik.
READ MORE - Pembukaan

Revisi ART 2013

ANGGARAN DASAR

Pasal 19.3
Jabatan Ketua Umum hanya dapat dijabat oleh orang yang sama maksimal untuk 2 (dua) masa bakti/priode berturut-turut atau tidak berturut-turut. 
Menjadi
Jabatan Ketua Umum hanya dapat dijabat oleh orang yang sama maksimal untuk 2 (dua) masa bakti/priode secara penuh berturut-turut atau tidak berturut-turut. 

Pasal 23.1
23.1 Pengurus PERCASI tidak dibenarkan merangkap Jabatan kepengurusan di antara Pengurus Besar PERCASI, PERCASI Provinsi, dan PERCASI Kabupaten/Kota.
Menjadi
23.1 Pengurus PERCASI tidak boleh merangkap Jabatan kepengurusan di antara Pengurus Besar PERCASI, PERCASI Provinsi, dan PERCASI Kabupaten/Kota.

Pasal 27.2.c
Utusan dari setiap anggota yang ada di wilayah kerja PERCASI Kabupaten /Kota bersangkutan;
Menjadi
Utusan PERCASI Kecamatan yang sudah menjadi anggota PERCASI Kabupaten /Kota bersangkutan;

Pasal 27.2.c
Utusan PERCASI Kecamatan selaku peninjau (dihilangkan dan diganti)
Menjadi
Klub yang sudah memenuhi syarat dan terdaftar menjadi anggota di PERCASI Kabupaten/Kota yang bersangkutan;

Pasal  35.1
Kejuaraan Catur yang diakui oleh PERCASI adalah sebagai berikut :
a.     Kejuaraan        Catur Tingkat Kabupaten/Kota (Kejurkab/Kot)
b.     Kejuaraan Catur Tingkat Provinsi (Kejurprov);
c.     Kejuaraan Catur Tingkat Nasional (Kejurnas);
d.     Turnamen-turnamen Catur Tingkat Nasionai yang memenuhi persyaratan.
Menjadi
Kejuaraan Catur yang diakui oleh PERCASI adalah sebagai berikut :
a.     Kejuaraan        Catur Tingkat Kabupaten/Kota (Kejurkab/Kot)
b.     Kejuaraan Catur Tingkat Provinsi (Kejurprov);
c.     Kejuaraan Catur Tingkat Nasional (Kejurnas);
d.     Turnamen-turnamen Catur Tingkat Nasionai yang memenuhi persyaratan.
e.     Untuk kejuaraan pada a, b, dan c wajib dilaksanakan setiap tahun.

Pasal 36.4
Usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta perundang-undangan yang beriaku.
Menjadi
Usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

BAB VIII
38.1 Setiap atlit memiliki hak untuk mutasi, baik antar pekumpulan/klub, Pengkot/Pengkab dan Pengprov
38.2 Mutasi atlit harus dilakukan secara benar dan sah
38.3 Syarat mutasi atlit diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi PERCASI
BAB selanjutnya menyesuaikan


ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 10.2
(a) telah mempunyai paling sedikit 2(dua) Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI masing-masing yang lengkap dengan pengurus yang telah berfungsi dengan baik:
(b) setiap PengKab/PengKot dimaksud Pasal 10.2 (a) di atas masing-masing telah mempunyai paling sedikit 2 (dua) Pengurus Kecamatan/Perkumpulan/klub atau yang setingkat, masing-masing lengkap dengan pengurusnya yang telah berfungsi dengan baik:
Menjadi 
(a) telah mempunyai paling sedikit 3 (Tiga) Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI masing-masing yang lengkap dengan pengurus yang telah berfungsi dengan baik:
(b) setiap PengKab/PengKot dimaksud Pasal 10.2 (a) di atas masing-masing telah mempunyai paling sedikit 3 (Tiga) Pengurus Kecamatan/Perkumpulan/klub atau yang setingkat, masing-masing lengkap dengan pengurusnya yang telah berfungsi dengan baik:

Pasal 50.3
Pengurus    Kecamatan  PERCASI dikukuhkan dan dilantik oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI berdasarkan Keputusan Ketua PERCASI Kabupaten/Kota setelah mendapat rekomendasi 
Menjadi 
Pengurus    Kecamatan  PERCASI dikukuhkan dan dilantik oleh Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI berdasarkan Keputusan Ketua PERCASI Kabupaten/Kota setelah mendapat rekomendasi Ketua Kordinator Olahraga Kedamatan (KOK)

Pasal 52.2
Pengurus Besar PERCASI dapat mengukuhkan susunan Pengurus Provinsi PERCASI yang telah direkomendasikan tertulis oleh Pengurus KONI Provinsi yang berwenang.
Menjadi
Pengurus Besar PERCASI tidak mengukuhkan susunan Pengurus Provinsi PERCASI yang belum direkomendasikan tertulis oleh Pengurus KONI Provinsi yang berwenang.

Pasal 52.5
Pengurus tingkat  Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan yang telah dikukuhkan oleh Pengurus Besar, Pengurus Provinsi PERCASI dan Pengurus Kabupaten PERCASI/Kota, pelantikannya dapat dilakukan oleh PERCASI Provinsi dan atau Kabupaten/Kota sepanjang mendapat pendelegasian dari PB dan atau Pengurus Provinsi PERCASI atau Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI yang bersangkutan.
Menjadi
Pengurus tingkat  Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan yang telah dikukuhkan oleh Pengurus Besar, Pengurus Provinsi PERCASI dan Pengurus Kabupaten PERCASI/Kota, pelantikannya dapat dilakukan oleh KONI Provinsi dan atau KONI Kabupaten/Kota sepanjang mendapat pendelegasian dari PB dan atau Pengurus Provinsi PERCASI atau Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI yang bersangkutan.

Pasal 60.1.d.2
Pimpinan MUNAS terdiri atas 3 (tiga) orang mewakili PB PERCASISelama Pimpinan MUNAS sebagaimana dimaksud Pasal 60.1 (d).(1) di atas belum dipilih, untuk sernentara MUNAS dipimpin oleh Ketua Umum PB PERCASI yang bertugas untuk mengesahkan Peraturan Tata Tertib, Acara dan memilih Pimpinan MUNAS
Menjadi
Pimpinan MUNAS terdiri atas 3 (tiga) orang mewakili PB PERCASI dan 2(dua) orang mewakili Pengurus Provinsi PERCASI. Selama Pimpinan MUNAS sebagaimana dimaksud Pasal 60.1 (d).(1) di atas belum dipilih, untuk sernentara MUNAS dipimpin oleh Ketua Umum PB PERCASI yang bertugas untuk mengesahkan Peraturan Tata Tertib, Acara dan memilih Pimpinan MUNAS

Pasal 60.2.d.2
Pimpinan MUSPROV terdiri atas 3 (tiga) orang mewakili Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI dan 2 (dua) orang mewakili PERCASI Provinsi;
Menjadi
Pimpinan MUSPROV terdiri atas 3 (tiga) orang mewakili Pengurus Provinsi PERCASI  dan 2 (dua) orang mewakili Pengurus Kabupaten/Kota PERCASI;

Pasal 60.3.a.
1. Setiap Pengurus PERCASI Kecamatan/Pengurus Klub Catur yang sudah menjadi anggota yang ada di wilayah kerja PERCASI Kabupaten/Kota memiliki hak 1 (satu) suara;
2. Setiap Pengurus PERCASI Kecamatan/Pengurus Klub Catur berhak mengirimkan 2 (dua) orang utusan untuk hadir dalam Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota;
Menjadi
1. Setiap Pengurus PERCASI Kecamatan dan Pengurus Klub Catur yang sudah menjadi anggota yang ada di wilayah kerja PERCASI Kabupaten/Kota memiliki hak 1 (satu) suara;
2. Setiap Pengurus PERCASI Kecamatan dan Pengurus Klub Catur berhak mengirimkan 2 (dua) orang utusan untuk hadir dalam Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota;

Pasal 60.3.d.2
Pimpinan Musyawarah PERCASI Kabupaten/Kota terdiri atas 3(tiga) orang mewakili PERCASI Kabupaten/Kota dan  2(dua) orang mewakili PERCASI Kecamatan/Klub Catur.
Pasal 62.3.d
Peraturan  KEJURNAS memuat ketentuan-ketentuan antara lain sebagai berikut :
(1) Minimal mempertandingkan 8 kelas termasuk Kelas Senior Putera/Puteri, Junior Putera/Puteri menurut Kelompok Umur yang merupakan kelompok wajib untuk dipertandingkan.
(2) Untuk dapat dipertandingkan dalam satu Kelompok Umur, pesertanya harus paling sedikit berjumlah 8.
(3) Setiap kelompok yang dipertandingkan dalam KEJURNAS wajib diikuti oleh 4 (empat) peserta wakil PERCASI Provinsi.
(4) Daerah penyelenggara KEJURNAS dibebaskan dari jatah peserta dan karenanya dapat mengikuti setiap dan seluruh kelompok dan nomor yang dipertandingkan;
Menjadi
Peraturan  KEJURNAS memuat ketentuan-ketentuan antara lain sebagai berikut :
(1) Mempertandingkan seluruh kategori dan nomor Terbuka, Senior Putri, dan kelompok Junior yang merupakan kelompok wajib.
(2) Untuk dapat dipertandingkan dalam satu Kelompok Umur, pesertanya harus paling sedikit berjumlah 10 orang.
(3) Setiap kelompok yang dipertandingkan dalam KEJURNAS diikuti minimal oleh 3 (Tiga) Provinsi.
(4) Pengprov yang menjadi penyelenggara KEJURNAS diberikan kouta tambahan 50% peserta dari tiapnomor yang dipertandingkan;






READ MORE - Revisi ART 2013

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP